Saturday, August 15, 2009

salam ramadhan...

Bulan Penuh Berkah

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan kemuliaan. Allah membuka semua pintu syurga, menutup semua pintu neraka dan membelenggu para setan. Dengan begitu kaum muslimin diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melaksanakan amal shalih terutama berpuasa. Oleh karena itu, Ramadhan identik dengan puasa. Puasa sendiri berarti menahan diri. Bukan hanya menahan diri dari makan dan minum tetapi juga dari hawa nafsu dan sekaligus menyeimbangkannya. Dan juga menahan diri dari perkataan dan perbuatan jelek.

Tujuan mulia lainnya adalah menggugah kepedulian terhadap kaum miskin, menyumbat jalan-jalan setan dalam tubuh karena jalan makan dan minum disempitkan, dan menstabilkan anggota tubuh agar tidak liar. Jelaslah bahwa puasa memberikan dampak yang sangat menakjubkan dalam penjagaan diri baik lahir maupun batin. Juga “mengimunisasi” tubuh dari zat-zat yang merusak dan mengeluarkannya dari dalam tubuh. Inilah faktor yang terpenting untuk meraih ketakwaan, seperti firman-Nya yang artinya,”Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al Baqoroh : 183). Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda,“Puasa adalah perisai” (HR. Tirmidzi. Beliau berkata,“Hadits hasan shahih”.). Perisai diri dari perbuatan keji, dosa dan api neraka.

Keutamaan Bulan Ramadhan

Begitu banyak ayat-ayat Al Qu’an dan hadits nabi yang menekankan betapa banyak keutamaan yang dapat kita raih di bulan Ramadhan. Akan tetapi, masih banyak di antara kaum muslimin yang membacakan hadits-hadits palsu dan mungkar untuk menjelaskan tentang keutamaan bulan Ramadhan.

Di antara hadits palsu tersebut adalah,“Kalaulah seandainya kaum muslimin tahu apa yang ada di dalam Ramadhan, niscaya umatku akan berangan-angan agar satu tahun Ramadhan seluruhnya..” hingga akhir hadits ini. Juga hadits munkar yang sangat terkenal,“Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat”.

Hadits dha’if lainnya yang sering disampaikan di mimbar-mimbar adalah,“Wahai manusia, sungguh bulan yang agung telah datang (menaungi) kalian. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Alloh menjadikan puasa (pada bulan itu) sebagai satu kewajiban dan menjadikan sholat malamnya sebagai amalan sunnah. Barangsiapa yang mendekatkan diri pada bulan tersebut dengan (mengharapkan) suatu kebaikan, maka sama nilainya dengan menunaikan perkara wajib pada bulan yan lain. Inilah bulan yang awalnya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka …” hingga akhir hadits.

Dan juga hadits yang dha’if yang bunyinya,“Barangsiapa yang berbuka puasa satu hari pada bulan Ramadhan tanpa ada sebab, tidak pula karena sakit maka puasa satu tahun pun tidak akan dapat menggantikannya walaupun ia berpuasa pada satu tahun tersebut”.

Padahal begitu banyak hadits-hadits shahih yang menjelaskan bagaimana Nabi berpuasa, dan juga amalan-amalan lain yang menghasilkan pahala yang berlipat seperti sholat tarawih, membaca dan mempelajari Al Qur’an, i’tikaf dan zakat. Dan dalam kesempatan kali ini kami sengaja membahas secara khusus masalah sholat tarawih mulai dari bilangan rakaatnya dan hal-hal lain yang sering disepelekan oleh sebagian kaum muslimin agar kita dapat mengambil pelajaran darinya.

Tarawih sebagai Salah Satu Keutamaan Ramadhan

Salah satu keutamaan bulan Ramadhan yang tidak kita dapati pada bulan yang lain adalah adanya sholat malam atau tarawih dengan pahalanya yang begitu melimpah. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda,“Barangsiapa sholat tarawih dengan dilandasi keimanan dan mengharap pahala dari Alloh maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhori dan Muslim).

p/s pd korg sume yg suke ponteng pose bek buang tabiat korg yg xbpe cntik 2...
so renung2 kan n slmat bramal....hihi

No comments:

Post a Comment